Selasa, 22 Mei 2012

For a Year to Come

    Hangat matahari ini memaksaku untuk bangun, hampir saja aku tak mau beranjak dari kasur, untuk terus tidur, untuk tetap nikmati pejaman mata yang tanpa mimpi. Masih pagi, dan hampir saja aku telat untuk kuliah. “Bangsat! Alarm tak berguna! Tak ada yang bangunkanku!”geramku dipagi hari. Cepat-cepat aku mandi untuk hilangin kantuk yang berat.
                Limabelas menit perjalanan, dengan kemacetan dan asap kendaraan yang sudah tak bisa ditampung di kota ini. Gerbang kampus yang megah, yang katanya kampus elit karena. “Bodoh amat! Aku kuliah disini niat untuk mencari ilmu. Masa bodoh kalian kapitalis!”gumam hati seraya aku lewati tikungan untuk parkir motor ini.
                Rambut masih basah, acak-acakan tanpa Gel rambut. Aku biasanya klimis, rambut gaya Mike Ness di Social Distortion. Oh, saya memang anak punk yang modern yang meski terkadang galau, dengan duduk di taman depan Fakultasku. Tanpa rokok tanpa kopi, lidahku sudah lupa rasa dengan dua komposisi yang katanya menakjubkan itu. Handphone ini tak berbunyi, tak ada SMS dan telpon. Bodoh aku, sekarang aku ingat dan saya mendengar kabar bahwa dia sedang pergi ke barat, ke kotanya. Kemana saja aku ini, aku melupakan waktu yang rumit yang mungkin akan membalikkan duniaku dan tak akan membuat hari-hari ini cerah. Tuhan aku harus bagaimana? Lord let me see her face for one last time…
                Teringat kemarin, ketika dia berjalan dengan wangi yang memancing endorphine ini, sore yang buat aku tercengang karena keindahan wajahnya. Tapi aku tak tahu kenapa ini, only the lord knows how she feels. Dengan memandang langit yang biru. “Ini kali terakhirku dengan kata selamat tinggal, aku meninggalkan kota ini and I will miss you boy”dia berkata dengan lirih tapi nyata. Heran, pertama kali ini aku mendengar kata Miss You dari seorang dia. “it is you that  i have always wondered why, girl with a beauty that never goes away”bangganya hati ini dengan kata yang baru aku katakan.

(Bersambung)

0 komentar:

Posting Komentar